februari 2018

Sebuah pernikahan pasti sebuah cerita sepanjang masa yang selalu aku idamkan. Menjelang akhir tahun kemarin, seorang sahabat yang usianya 1 tahun lebih tua dariku mengumumkan pertunangannya. I’m so happy for her…really really happy. Aku yakin calon yang pernah dia ceritakan padaku setahun kemarin adalah jodohnya dunia akhirat. Seorang yang begitu lekat disetiap doa, ingatan, dan ceritanya.

Tahun 2016, aku bercerita aku dekat dengan seseorang. Hingga akhir cerita itu tak kulanjutkan, akupun berbagi cerita dengannya. Dia sepertinya juga tak tahu kemana arah kisah cintanya kali ini. Dia semakin memanjatkan doa agar kelak bersanding dengannya. Aku kembali meng-aamiin-i setiap doanya. Dia tak sepertiku yang sudah lelah berusaha untuk bersatu dengannya. Aku hanya pasrah mengikuti alur dari Tuhan kemana langkah ini menuju. Hingga tahun 2017 kami tak saling bercerita. Aku merasa masih sendiri, sedang dia aku yakin masih chit chat dengannya. Sampai akhirnya september 2017, beberapa hari sebelum ulang tahunnya, pria itu melamar dirinya. Aku bahagia mendengar ceritanya.

Tapi aku lebih resah mendengar ceritanya. Aku resah dengan keinginanku yang ingin segera menikah. Dia dan mereka yang lain tahu bagaimana aku. Bagaimana kisah masa laluku. Aku pun semakin resah. mungkin aku bukan orang dengan tipe yang cepat move on. Jika aku mendengar kisah cinta pangeran dan putri aku malah semakin menjadi dengan semua kenangan indah dan semu yang pernah ku lalui tahun-tahun sebelumnya.

Usiaku 35, dan aku semakin tak tahu dengan keresahan hatiku. di luar, pastilah aku nampak tegar. Tak resah dengan semua omongan orang, bahwa pernikahan tak melulu perkara usia, bahwa semua urusan di dunia sudah terjamin janjinya oleh Tuhan ku Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. dan semuanya kuyakini dalam imanku. Kata teman yang lain nikmatilah masa mu semasih sendiri. Mungkin aku sudah sangat menikmati ya..lebiiihh bahkan. Justru semakin menikmati semakin kuresahkan, karena aku takut dengan semua kenikmatan yang membuatku lupa usiaku. Aku sepenuhnya yakin bahwa akan datang saatnya yang telah dijanjikan Tuhanku itu, dengan semua caraNYA yang indah dan semua pilihanNYA yang tepat untukku.

Sementara biarlah begini. Aku tak pernah tahu cerita apa yang sedang menantiku. sementara aku dengan semua keresahanku, aku tetap berjalan mengikuti semua alurnya. Yang semoga kelak membawaku dan mengajakku menjemput seseorang yang telah DIA pilihkan untukku. Aku sedang resah. Dan aku sedang berbahagia untuk seorang sahabatku yang selalu percaya akan kebesaranNYA untuk mendatangkan calon suaminya. Semoga kelak semua doanya yang terpanjat untukku akan segera dikabulkan. Aamiin

semoga lancar semua urusannya sahabat. Semoga selalu diberi kesehatan lahir bathin untuk menyambut hari besarmu. Aamiin.

COCO, membuatku ingin selalu dirindukan

Haiii.. ternyaataaaa postingan terakhirku itu bulan februari yaa… and you know what..??? I have so many draft..sepenggal tulisan yang ga terposting dari bulan april. Hhmmmm….

Well, yuk nulis lagi..biar otak makin berisi. Semalem aku nonton film Coco, salah satu film disney produksi pixar.

Film holiday season ini memang yang paling aku tunggu. Secara traillernya pun menarik. And all about music ofcourse, so that’s why…

Film ini berkisah tentang seorang anak bernama miguel yang ngefaaannsss banget ama ernesto de la cruz sang penyanyi legendaris. Sayangnya di keluarga nya melarang yang namanya musik. Berlatar belakang keluarga mexico yang musiknya selalu pengen joget, miguel merasa ada keterkaitan dengan si ernesto ini. Pada saat ada perayaan hari orang mati (hmm…) si miguel denger kalau ada audisi bakat di alun-alun.. sayang nya si nenek miguel mama imelda ngelarang keras buat ikutan. Jadi mama imelda memberi kejutan si miguel untuk menjadi tukang sepatu seperti keluarganya yang lain. Miguel ini sering banget curhat ke mama coco (mamanya mama imelda). Meski sebenarnya mama coco ngga begitu ngerespon apa-apa siih.

Oiya balik lagi, saking kerasnya niat untuk jadi musisi, miguel ini sampe berniat melarikan diri dari rumah untuk pergi ke alun-alun berbekal gitar yang dibikinnya sendiri. Petualangan dimulai disini. Pada saat malam perayaan hari orang mati, semua keluarga wajib memajang foto, jadi biar keluarganya yang sudah meninggal itu bisa menyebrang ke kehidupan orang yg masih hidup. It’s kind a weird. Karena jika ga ada yang majang foto yang sudah meninggal, maka orang yang sudah mati itu akan mati untuk selamanya.. wis taa aneehlaah 🤭🤭. Nah kebetulan ada foto yang meresahkan miguel di silsilah keluarganya. Foto mama coco dan orang tuanya, hanya saja foto sang papa tersobek sehingga miguel ga tau siapa his great great grand fathernya. Tanpa sengaja miguel memecahkan pigura foto keluarga mama coco, dan saat itulah dia merasa yakin bahwa ernesto de la cruz adalah his great great grand father.

Film coco ini kereeen banget. Cocok untuk segala usia dan pas banget buat ngisi liburan. Secara ya memang ini film keluarga banget. Kalau buat anak-anak ya cocok banget soalnya animasinya juga menarik dengan warna-warna neon yang eyecatching banget. Selain soundtracknya yang membuat ingin berdansa, film ini heartwarming banget. Kenaaa banget di hati. Ngeliat film ini aku jadi merasa yakin kalau aku bukan tipikal orang yang ga ingin dilupakan. Pun aku juga ga akan semudah itu melupakan seseorang atas semua yang sudah dilakukannya padaku.

Oh iyaa ada kejutan satu lagi di awal pertunjukkan film ini. Taaaaaddddaaaaa, another frozen series. Jadi memang ada sedikit film frozen dengan durasi kurang lebih 10 menit kayaknya yaaa… sama seperti waktu frozen fever di film cinderella. Naahh sama tuuhh….

Jadi pda dasarnya film ini worth banget lah buat ditonton. Buat memahami tentang rejeki itu bukan selalu tentang harta atau sekedar popularitas. Melainkan keluarga, teman, dan semua yang mencintai tanpa harus meminta kembali. Membuat kita merenung untuk selalu berbuat baik, agar kelak semua tetap mengingat kita dengan hal baik yang kita punya tadi.

Remember me for even if i’m far away

I’ll hold you in my heart

Remember me..

Va-learn-tine concert

Tanggal 14 februari 2017 kemarin.

Biasanya kalau mau nonton konser, aku bisa saja menghabiskan seharian waktu di tempat itu. Ambil contoh kalau nonton jazz traffic, mulai jam 14.30, aku bakalan berangkat mengikuti open gate yang berlaku.Yang pasti pulang saat konser usai.  Tapi konser Kahitna yang kemarin beda kasus. Secara pelaksanaanya jam kerja. Jadi ya terpaksa harus menyesuaikan jam pulang sekolah anak2.

Tahu konser ini udah lama banget, sekitar 4,5 bulan lalu. Suatu waktu ketika belum memutuskan untuk membeli tiket festival (yang harganya lumayan mihhiiill untuk ukuran  di sby), tetiba teman WA aku bahwa di Instagram ada diskon 50% untuk all class, tapi waktunya cm sehari doank. Langsunglah aku menghubungi nomor hp promotor yang dimaksud. Alhamdulillah, tiket festival yang semula seharga Rp 250.000, lgsg terpangkas 50%. :):)

Akhirnya sampe juga di hari itu, Konser Merenda Kasih Kahitna. Sebuah konser besar Kahitna yang baru pertama kali diadskan di Surabaya. Pertama kali nonton konser kahitna ini, tahun 2012 sepulang dari latihan prajab. Konser 1,5 jam bareng rick price. Dasarnya dari dulu suka ama kahitna, ya enjoy banget.. semenjak itu kalo kahitna manggung di sby, selalu dijabanin. Mulai dari yang gratisan sampe yang diskonan kek gini. Fyi, kl mw liat konser gratisan ada di sutos ya cyyiin, setiap rabu minggu pertama. ;););)

31 tahun berkarya wajaarr ya, kalo soulmatenya (istilah untuk para fans kahitna) dah mature2 a.k.a tua… 😁😁 Tapi tahun ini heran banget, karena di konser ini aku ketemu muridku jaman ngajar di lab school unesa. Kok dah kenal kahitna yaakk 😁😁. Dan juga sebuah sma favorit di sby juga ngundang kahitna untuk acara pensi sekolahnya…waaahh, hebaaat..meski akhirnya yang banyak dateng jg para emak2.. 😂😂. Wajar juga kalau kahitna bisa masuk ke pangsa pasar anak muda, karena di setiap konser mereka memang sangaaaaaattt menghibur banget, selalu bikin ketawa ngakak. Yang pasti bikin yang liat teriak2 ga jelas gitu 😂😂😂. Malam tadi pun begitu, menyanyikan kurang lebih 20 lagu..mulai dari album pertama sampe ke lagu baper…sukses bikin penonton ikut bernyanyi, teriak2 ga jelas, dan yang pasti galau akuutt. Selain kahitna ada juga “adiknya” yang turut meramaikan. Ada yovie and nuno dan yura yunita. Semuanya menyanyikan lagu kahitna, kecuali yang sama nuno ada lagu hitsnya nuno yang dinyanyikan.

Selalu ada cerita, kalo liat pake tiket festival. Jadi tiket festival itu sama dengan tiket berdiri. Posisi paling nyaman untuk nonton konser ya depan sendiri donk yaa. Nah, kalau mau nonton di depan sendiri ya berarti kudu lebih awal datengnya. Alhamdulillaah kemaren pas ama weekday..jadi aku ama temen dah janjian secepat mungkin untuk ketemuan lagsg disana. Ternyata open gate nya jam 17.30, eiittss open gate pertama itu. Jadi disana ada 2 gate. 1 gate awal untuk semua kelas, 1 gate lagi berdasar kelas. Untung si teman ini udah kasih si bos ctm 😂😂😂 jadi akhirnya bisa pulang tepat waktu *don’t so serious yaak*. Dan begitu gate 1 di buka larilah kita menuju gate selanjutnya.


Di gate
aku dapet di barisan no 2. Depan kami, seorang ibu yang looks younger than her age with her daughter. Darimana..??? Tanggulangin. Duuh belain bener. Sampe di gate itu panitia bilang kalo gatenya dibuka jam 19.00…oh my… dan di sela itu banyak laah promo2, diantaranya tiket yang lebih cepat masuk.. seharga 70rebu. Lalu kenalan kami bilang aah masa siih..ngga usah terbujuk ya mbak.. 😂😂😂 nyatanya kami pun tak terbujuk sama sekali. 1 jam menunggu, kami saling tukar cerita, hingga akhirnya gate dibuka 3o menit lebih cepat. And you know what.. kami berlima mendapat barisan paling depan tanpa harus membeli tiket tambahan. Ga langsung mulai…kami masih harus menunggu kahitna meet and greet dengan pembeli tiket seharga 1,5 juta. Kurang lebih ada 1,5 jam kami masih harus menunggu. Sewaktu menunggu pun, kami berlima kembali bertukar cerita tentang banyaaakk hal.

Selain menikmati konser kahitna yang ga akan pernah cukup meski udah 2 jam lebih, aku juga banyak belajar. Seusai konser kami berlima berpamitan sambil berpelukan dan cipika cipiki layaknya teman yang sudah lama kenal. Sambul terucap harap kami akan ketemu lagi di konser kahitna selanjutnya, dan berkenalan nama kami masing-masing. Yaapp kami tidak berkenalan secara resmi, bahkan nama mereka pun saya tak tau.

Nama tak menjadi penting, yang penting hanyalah satu kejadian yang akhirnya membuat ingat dan menjadi dekat

-negeri van oranje-

Aku jadi ingat seorang yang baik pernah berkata, bahwa hidup ini adalah sekolah yang sesungguhnya. Tempat pembelajaran yang sesungguhnya. Siapapun bisa jadi gurunya, dan bahkan kita pun bisa jadi muridnya. Di konser kemarin aku banyak belajar, terutama tentang kekuatan positif thinking. Jika yang kita pikirkan adalah semua hal yang positif, maka kita akan dipertemukan dengan orang2 yang memiliki energi positif itu. Aku percaya kok semua orang di dunia ini dilahirkan dengan kodrat yang baik. Tinggal kita mau atau tidak menyalurkan energi positif itu kepada sekitar. Dan saya yakin kita ga akan pernah merasa sendirian jika kita selalu posthink..

Be positive, and spread the positive vibes..